Tradisi Barikan Kubro Pulau Karimunjawa
Tradisi Barikan Kubro Pulau Karimunjawa. Pulau Karimunjawa adalah sebuah gugusan pulau yang terletak di bagian utara Jawa Tengah, Indonesia. Wilayah ini terkenal sebagai salah satu destinasi wisata bahari yang menakjubkan dengan keindahan pantai, pulau-pulau yang masih asri, serta keanekaragaman hayati bawah laut yang menakjubkan. Selain itu, Karimunjawa juga memiliki berbagai tradisi dan budaya yang masih dilestarikan oleh masyarakat setempat, salah satunya adalah tradisi barikan.
Tradisi barikan Kubro Pulau Karimunjawa adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Karimunjawa setiap tahunnya pada bulan Muharram. Tradisi ini dilakukan dengan cara membagikan makanan kepada seluruh masyarakat di Karimunjawa, termasuk kepada para wisatawan yang sedang berkunjung ke Karimunjawa.
Sejarah Tradisi Barikan Kubro Pulau Karimunjawa
Menurut sejarahnya, tradisi Barikan Karimunjawa sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Pada saat itu, masyarakat Karimunjawa hidup dalam keadaan yang sulit dan seringkali mengalami kelaparan. Untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, para ulama di Karimunjawa memulai tradisi Barikan sebagai cara untuk membagikan makanan kepada seluruh masyarakat.
Biasanya, setiap keluarga akan menyiapkan makanan dan minuman untuk disajikan kepada para tamu yang datang ke rumah mereka. Makanan yang disajikan biasanya berupa tumpeng serta hasil bumi dan laut. Selain itu, masyarakat Karimunjawa juga menyediakan minuman segar seperti air kelapa muda, buah-buahan, dan teh manis.
Setelah tamu-tamu datang, mereka akan duduk bersama di ruang tamu atau di halaman rumah sambil menikmati hidangan yang disajikan. Pada saat ini, biasanya terjadi obrolan hangat antara tamu dan tuan rumah. Mereka akan berbicara tentang berbagai topik, mulai dari kegiatan sehari-hari hingga isu-isu terkini yang terjadi di masyarakat.
Harapan Warga Pada Tradisi Barikan Kubro Pulau Karimunjawa
Oleh warga Karimunjawa acara tradisi barikan Karimunjawa digelar dengan tujuan “nguri-uri adat leluhur”. Di isi dengan doa bersama oleh penduduk Karimunjawa agar di berikan rejeki yang melimpah dan keselamatan. Dengan do’a bersama pada yang Maha Kuasa saat perayaan barikan semua warga Karimunjawa berharap kepada Tuhan yang Maha Esa agar selalu diberikan keselamatan dan limpahan rezeki. Selain hasil bumi dan laut para warga juga berdoa kepada yang Maha Esa agar diberikan kelancaran untuk pekerjaan alternatif yaitu industri pariwisata Karimunjawa yang mengandalakan estetika alam.
Tradisi barikan Kubro Pulau Karimunjawa juga memiliki nilai sosial yang tinggi. Melalui tradisi ini, masyarakat Karimunjawa belajar untuk saling menghargai dan menjaga silaturahmi antar sesama. Selain itu, tradisi ini juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan sosial dan kekeluargaan.
Pada saat acara arak-arakan barikan terdapat tumpeng yang berjumlah sembilan, dari kesembilan tumpeng tersebut terdapat satu tumpeng istimewa yang berbeda dengan sekawanan tumpeng lainnya. Satu tumpeng istimewa ini ukurannya lebih ketimbang tumpeng lainnya. Tumpeng besar ini diarak diiringi oleh puluhan warga karimunjawa dan dibawa menuju pelabuhan Karimunjawa. Dan untuk tumpeng-tumpeng lainnya yang jumlahnya tersisa delapan tumpeng, nantinya akan di arak menuju tengah-tengah alun-alun Karimunjawa.
Kesimpulan Tradisi barikan Kubro Pulau Karimunjawa
1. Tradisi barikan Kubro Pulau Karimunjawa memiliki arti tersendiri bagi warga kepulauan karimunjawa khususnya. Tradisi barikan karimunjawa adalah sebagai bentuk wujud syukur dan berbagi kepada sesama makluk ciptaan Tuhan yang ada di laut karimunjawa.
Artikel Terbaru :
- Rullah Homestay Karimunjawa
- Jasa Rental Motor di Karimunjawa, Banyak Stok..!!!
- Tips Libur Lebaran Karimunjawa 2025
- Wisata Malam Karimunjawa, Destinasi Update Terbaru
- Terminal Jepara: Pintu Gerbang ke Karimunjawa
2. Warga Karimunjawa tidak hanya menggantungkan hidupnya dari hasil bumi, tapi juga dari laut. Warga di kepulauan karimunjawa meyakini, makanan yang berada di tumpeng yang mereka arak, seperti hasil bumi dan laut, bisa membawa berkah bagi siapa saja yang mendapatkannya.
3. Tradisi barikan Kubro Pulau Karimunjawa selain mempertahankan budaya leluhur, juga terdapat keseruan tersendiri. Salah satunya adalah para warga karimunjawa berebut kacang hijau dan garam yang ada di puncak tumpeng, “Garam dan kacang hijaunya nanti disebar di sekeliling rumah yang dipercaya dapat menolak bala”.
INFO KARIMUNJAWA
Destinasi Wisata | Penginapan Karimunjawa | Update Informasi | Seputar Promo dan Tips | Jadwal Kapal Karimunjawa